Senin, 05 Januari 2009

Mekanisme Pelayanan ISDN

Dalam Hal ini dikenal dua macam cara untuk akses ke JDPT yaitu 
1.  Basic Access (micro access)

2.  Primary Access (macro access)

Basic Access (micro access)

Basic Access memiliki dua kanal berkecepatan 64 Kbps, untuk transmisi suara, data, text, dan grafik. Kanal ini disebut sebagai D-Channel. Dengan demikian akan terdapat jaringan dengan kecepatan (64 Kbps x 2) + 16 Kbps = 144 Kbps.

Primary Access (macro access)

Primary Access terdiri atas 30 atau 23 B-Channel dan sebuah D-Channel 64 Kbps/detik dan dikenal dengan PCM30/PCM23. Pelanggan PABX (Privat Automatic Branch Exchange) dapat mempergunakan Primary Access, yaitu lembaga yang memerlukan komunikasi dengan transmisi berkecepatan tinggi. Kecepatan akses data melalui Primary Access bisa mencapai (30 x 64 Kbps) + 64 Kbps = 2 Mbps untuk PCM30 atau (23 x 64 Kbps) + 64 Kbps = 1,5 Mbps untuk PCM23. 
PCM30 dijelaskan aplikasi dari detak nadi-kode modulasi (PCM) prosedur yang di suatu sinyal analog adalah penyandian biner.
Peralatan tambahan lainnya yang diperlukan untuk mengembangkan STDI ke arah JDPT yaitu Service Module yang digunakan untuk berhubungan dengan pelayanan khusus seperi database, jaringan data, atau text konvensional. Di samping peralatan hardware, penggantian software perlu dilaksanakan juga untuk menambah fungsi-fungsi baru pelayanan ISDN. 

Informasi lebih lanjut dapat di download disini


[+/-] Selengkapnya...

DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum)

Teknologi yang dipakai dalam WLAN adalah spread spectrum.
Spread spectrum dalam telekomunikasi adalah salah satu teknik modulasi dimana sinyal ditransimisikan dalam bandwidth (lebar pita frekuensi) yang jauh lebih lebar dari frekuensi sinyal awal informasi.
Teknologi spread spectrum dibagi menjadi 2 yaitu frequency-hopping spread spectrum (FHSS) dan direct-sequence spread spectrum (DSSS).
Meskipun keduanya mempunyai kelebihan dan kelemahan tetapi DSSS lebih bayak digunakan ksususnya dalam, implementasi WLAN.

Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

DSSS adalah suatu metode untuk mengirimkan data dimana sistem pengirim dan penerima keduanya berada pada set frekuensi yang lebarnya adalah 22 MHz.
Direct sequence spread spectrum merupakan jenis spread spectrum yang paling luas dikenal dan paling banyak digunakan.
karena sistem ini dikenal paling mudah implementasinya dan memiliki data rate yang tinggi.
Saluran yang lebar dalam DSSS memungkinkan piranti untuk memancarkan lebih banyak informasi pada data rate yang lebih tinggi dibanding FHSS system yang ada sekarang.
Sehingga sebagian besar peralatan atau piranti LANnirkabel yang ada di pasaran sekarang ini menggunakan teknologi DSSS.

Cara Kerja DSSS

DSSS menggabungkan sinyal data pada stasiun pengirim dengan suatu data rate bit sequence yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai chipping code atau processing gain.
chipping code adalah proses pengiriman data menggunakan teknologi ini melibatkan serangkaian kode penyebaran
processing gain adalah rasio yang tersebar (atau RF) bandwidth ke unspread (atau baseband) bandwidth.
Processing gain yang tinggi meningkatkan tahanan sinyal terhadap interferensi.
Kelompok kerja 802.11 IEEE telah menetapkan persyaratan processing gain minimum sebesar 11.
Proses direct sequence dimulai dengan suatu carrier yang dimodulasi dengan suatu code sequence.
Jumlah “chips” dalam code tersebut akan menentukan seberapa besar penyebaran (spreading) terjadi, dan jumlah chip per bit dan laju code (dalam chip per detik) akan menentukan data rate.

Direct Sequence System

Pada 2.4 GHz ISM band, IEEE menetapkan penggunaan DSSS pada data rate 1 atau 2 Mbps menurut standar 802.11.
Menurut standar 802.11b yang kadang-kadang disebut high-rate wireless ditetapkan data rate sebesar 5.5 dan 11 Mbps.
Piranti IEEE 802.11b yang bekerja pada 5.5 atau 11 Mbps mampu berkomunikasi dengan piranti-piranti 802.11 yang bekerja pada 1 atau 2 Mbps karena standar 802.11b menyediakan backward compatibility.
Sehingga User yang menggunakan piranti-piranti 802.11 tidak perlu mengupgrade keseluruhan piranti LAN nirkabel mereka untuk dapat menggunakan piranti-piranti 802.11b pada jaringan mereka.
Standar IEEE 802.11g menetapkan sistem direct sequence yang bekerja pada 2.4 GHz ISM band yang dapat mengirimkan data hingga mencapai data rate sebesar 54 Mbps.
Pertama yang memiliki backward compatibility dengan piranti 802.11 dan 802.11b.

Saluran

Direct sequence system menggunakan suatu definisi saluran yang lebih konvensional dari FHSS.
Tiap saluran merupakan suatu band frequensi yang bersebelahan yang lebarnya 22 MHz, dan frekuensi pembawa 1 MHz digunakan dengan FHSS.
Saluran 1, misalnya, bekerja dari frekuensi 2,401 GHz sampai 2,432 GHz (2,412 GHz ± 11 MHz); saluran 2 bekerja dari 2,406 sampai 2,429 GHz (2.417 ± 11 MHz), dan seterusnya.

Informasi lebih lanjut dapat di download  disini




[+/-] Selengkapnya...